Sabtu, 12 Februari 2011

Almost Over

Kini, sekarang, saat ini .. Saya berada didalam kamar. Enggak ngerti mau ngapain, ini dikarenakan saya dalam kondisi bingung. Jadi wajar saja apabila saya tidak tau harus melakukan apa. Ini ada sangkut pautnya juga dengan keadaan civitas saya diperkuliahan yang secara normalnya hampir saja berakhir. Saya tanpa sadar sudah menjajakan diri pada semester delapan yang jelas sudah merupakan tingkatan akhir sewajarnya. Perihal meraih kelulusan ditahun keempat merupakan impian dari setiap mahasiswa waras. Mengapa saya menyebutnya mahasiswa waras, karena hanya mahasiswa yang benar-benar menyadari kejenuhannya akan kegiatan kuliah sesampainya angka empat tahun.

Lain hal dengan mereka yang cuek terhadap nominal uang maupun SKS yang terus saja dihadapinya. Itu juga bukan berarti saya mencap mereka sebagai antonim dari kata waras itu sendiri yaa. Lompat dari permasalahan mereka yang punya pola pikir sendiri. Sekarang saya dihadapkan dengan situasi yang benar-benar membuat saya berpikir keras kembali layaknya sewaktu saya ingin menempuh proses menyusun Penulisan Ilmiah. Saat ini saya mendapatkan dua buah cabang jalur dan saya harus memilih salah satu dari keduanya. Antara Skripsi atau Kompre. Mengapa ini jadi masalah, karena saya dihadang oleh faktor nilai. Nilai saya yang mitosnya masih kurang lumayan beberapa angka dari batas dipersilahkannya mengajukan proposal skripsi.

Menulis skripsi memang tidak semudah mengisi TTS pada halaman belakang lembar koran ibukota, tetapi saya sangat ingin mengambil jalur itu dibandingkan dengan Kompre. Bagi anda yang belum tau apa itu pengertian Kompre secara harfiah dalam kampus kami, nanti pada artikel selanjutnya insya Allah saya akan mengulas tentang bebet dan bobot Kompre itu sendiri. Dan itu tidak mengasikkan dibanding dengan bermain layangan. Seandainya saya dapat kesempatan untuk berada dalam rute skripsi, saya juga belum mendapatkan amunisi untuk hendak berangkat berperang dalam jalur tersebut. Jelas itu tidak mudah.

Searching, pergi ke toko buku dan sebagainya pernah saya lakukan, semua itu terasa sia-sia setelah saya sandingi dengan kemampuan ilmu terapan yang saya miliki sekarang, amat minim. Dan yang sekarang saya sedang pikirkan, sudah terlambat untuk mau serius dari nol lagi, ada jalan lain yaitu kreatifitas. Yaa benar kreatifnya kita mengolah hal yang mudah bagi kita namun orang lain anggap hal itu pelik untuk mereka. Itu cara yang harus saya cari sekarang dalam hal mengoperasikan misi menuju proses proposal. Untuk hal nilai, saya sih masih ragu, tapi mudah-mudahan ada celah untuk hal tersebut. Chaiyo .. !!!
Oleh : Bang Adam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar