Matahari sudah mulai kembali keperaduannya, dimana sudah waktunya sang rembulan memainkan perannya di alam semesta. Dengan maksud lain dapat dikatakan hari ini sudah senja. Tidak banyak hal menarik yang saya dapati hari ini, hanya menyelonjorkan tubuh saja di sana dan sini, hanya menyaksikan televisi, hanya menyantap masakan ibunda, hanya menempelkan jempol pada keypad handphone, hanya melihat kegiatan jarum jam, hanya mendengarkan bisikan tetangga yang berbicara dengan anggota keluarganya, hanya memikirkan rencana masa depan, yaa hanya pola pikir bocah berumur 21 tahun.
Sudah 2 hari ini ada satu hal yang terombang ambing tidak jelas apa memang mesti harus kudu saya pikirkan, atau ini hanya klise negatif yang benar-benar nyata apabila saya rendam dengan formula pada percetakan foto, entahlah. Tetapi memang hanya hal ini yang saya coba tanyakan kepada Dini dan beberapa makhluk yang lainnya maupun diri saya sendiri, sehingga memunculkan beranekaragam argumen. Sebenarnya hanya satu kata yang tidak penting untuk dibahas, tetapi satu kata ini pula yang memaksa untuk menjadikan dirinya ini penting untuk dibahas. Yaa itu dia kata “KEREN”, saya juga heran, mengapa kata sepele ini jadi begitu megah dalam pikiran saya.
Yang saya tanyakan terhadap kata ini adalah bagaimana kata keren ini dapat hinggap pada wujud orang lain, kenapa kata ini cocok dijadikan predikat untuk orang lain, kenapa kata ini tidak dimiliki setiap orang, apa karena kata keren ini memiliki sifat yang pilih kasih. Apa mungkin kata keren ini egois. Dini bilang keren itu dari sudut mana orang melihatnya, mungkin innerbeauty atau juga dari bakat yang dia miliki. Lantas apabila orang yang mempunyai innerbeauty buruk tetapi dia memiliki talenta yang berlipat ganda apakah dia dapat disebut keren. Tetapi secara kenyataan perilaku ini menjanjikan orang tersebut untuk dihadiahi cacian dan makian dari individu lain.
Ada juga orang yang innerbeauty good dan memiliki segelintir talenta, karisma, dan digilai wanita. Memang pernah dia menjadi hot news di seantero sarang garuda ini. Tetapi pada suatu hari kenyataan pahit yang entah terekayasa atau tanpa faktor sengaja kehidupan pemuda ini berubah drastis, yaa video mesum yang menyeret dirinya untuk bersangkutpaut dengan penegak hukum dan melibatkan beberapa public figur lainnya. Predikat keren yang ia pernah sandang apakah dapat luntur. Atau apakah dapat hilang begitu saja tanpa pamit secara sah. Atau kata keren tersebut akan tetap selalu menyebadani hayatnya sampai masalah yang sedang ia alami ini kelar, entah itu 1 ataupun 12 tahun vonis dari sang mahkamah. Akankah keren itu dapat memperbaiki citra dari dirinya. Atau memang kata keren itu hanya sebuah kata yang tidak untuk dijadikan tolak ukur untuk para pasang mata dalam menilai estetika dari seorang lain.
Kalau bukan kata keren yang dijadikan tumpuan standar dari perisai ke-wah-an seseorang lalu kata apa yang harus menggantikan kata keren untuk berputar-putar dikepala tanpa ada jawaban. Apa mungkin kata jujur, memangnya masih ada yang memandang kejujuran itu pencerminan wajah seorang lain. Di era seperti ini kata jujur pun sudah menjadi sebuah kata yang harus dicium tajam oleh setiap individu agar mereka tidak terkecoh oleh kata jujur itu sendiri. Jika bukan kata jujur lalu kata apalagi yang harus dijadikan pedoman untuk berani tampil dimasyarakat.
Mungkin memang naifnya jangkauan pikir saya yang membuat otak saya mengendalikan jemari untuk menyusun rangkaian abjad menjadi sebuah tulisan yang tidak ada artinya. Bukan itu juga yang saya tuju, ini hanya perwakilan dari benak saya yang tidak bisa di-digitalisasikan menjadi sebuah proyektor tirani untuk makhluk lain. Bukan kata KEREN mungkin yang harus diasumsikan untuk menjadi seorang sempurna. Namun kata MAMPU mungkin dapat dikandidatkan menjadi sebuah kata yang dapat menyelimuti semua jaringan saraf keotak setiap manusia agar mereka mampu melakukan segala hal yang bermanfaat. Saya sebenarnya terpingkal-pingkal melihat kelakukan saya menulis kalimat-kalimat seperti ini, hey seperti kamu sudah benar saja bisik setan yang mengorbit di diri saya. Saya hanya ingin memiliki sentilan kecil untuk jaman, agar tidak termakan oleh sebuah kata yang dapat menghambat kemampuan kalian untuk mengembangkan diri.
Rasulullah tidak butuh predikat keren tapi beliau dapat mengisi kolom pesona dihati setiap umatnya, karena tidak semua orang KEREN itu dapat terlihat KEREN dimata Tuhan .
Hey dengar percikan air dibak mandi sudah menggoda untuk melangkahkan kaki saya menghadap dirinya. Jingga dan biru laut yang memayungi kota ini. Sudah terlalu senja untuk membicarakan suatu masalah. Sungguh banyak permasalahan yang muncul, Cuma Dia Yang Maha Tau yang dapat menjelaskannya dan memecahkannya.
Oleh : Bang Adam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar